Breaking News
recent

Taman Nasional Meru Betiri; Jawa Timur

Unit Pelaksana Teknis
:
Balai Taman Nasional Meru Betiri
Propinsi
:
Jawa Timur
Kabupaten
:
Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember
Luas (Hektar)
:
58.000
No. SK
:
Surat keputusan Menteri Kehutanan No. 277/Kpts- VI/97
Tanggal SK
:
-
KEADAAN FISIK KAWASAN
Taman Nasional Meru Betiri terletak di regional Jawa Timur bagian selatan dengan ketinggian 900 - 1.223 mdpl dan curah hujan rata-rata 2.300 mm/tahun, ditunjuk sebagai taman nasional sejak tahun 1982 oleh Menteri Pertanian dengan luas wilayahnya sekitar 58.000 ha dengan nama diambil dari nama gunung tertinggi di kawasan ini yaitu gunung Betiri (1.223m). Secara administratif, Taman Nasional Meru Betiri berada dalam wilayah Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Penunjukan taman nasional ini disahkan dengan surat keputusan Menteri Kehutanan, SK No. 277/Kpts- VI/97.
POTENSI BIOTIK KAWASAN 
Ekosistem;
  • Gunung:-
  • Danau: -
  • Sungai: -
Flora
Rafflesia zollingeriana Kds., salah satu jenis rafflesia yang endemik di bagian Timur Pulau Jawa, dan sekarang hanya dapat dijumpai di kawasan Taman Nasional Meru Betiri(TNMB). Rafflesia zollingeriana termasuk jenis yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Tipe Vegetasi Hutan Pantai
Formasi vegetasi hutan pantai terdiri dari 2 tipe utama yaitu formasi ubi pantai (Ipomea pescaprae), dan formasi Barringtonia (25 - 50 m). Jenis yang paling banyak adalah ubi pantai (Ipomoea pescaprae) dan rumput lari (Spinifex squarosus). Formasi Baringtonia terdiri dari keben (Baringtonia asiatica), nyamplung (Calophyllum inophyllum), ketapang (Terminalia catappa), pandan (Pandanus tectorius) dan lain-lain.
Tipe Vegetasi Hutan Mangrove
Jenis-jenis yang mendominasi adalah pedada (Sonneratia caseolaris) dan tancang (Bruguiera gymnorhiza). Di muara sungai Sukamade terdapat nipah (Nypa fruticans) yang baik formasinya.
Tipe Vegetasi Hutan Rawa
Jenis-jenis yang banyak dijumpai diantaranya mangga hutan (Mangifera sp), sawo kecik (Manilkara kauki), ingas/rengas (Gluta renghas), pulai (Alstonia scholaris), kepuh (Sterculia foetida).
Tipe Vegetasi Hutan Rheophyt
Jenis yang tumbuh antara lain glagah (Saccharum spontanum), rumput gajah (Panisetum curcurium) dan beberapa jenis herba berumur pendek serta rumput-rumputan.
Tipe Vegetasi Hutan Hujan Tropika Dataran Rendah
Jenis tumbuhan yang banyak dijumpai diantaranya jenis walangan (Pterospermum diversifolium), winong (Tetrameles nudiflora), gondang (Ficus variegata), budengan (Diospyros cauliflora), pancal kidang (Aglaia variegata), rau (Dracontomelon mangiferum), glintungan (Bischoffia javanica), ledoyo (Dysoxylum amoroides), randu agung (Gossampinus heptaphylla), nyampuh (Litsea sp), bayur (Pterospermum javanicum), bungur (Lagerstromia speciosa), segawe (Adenanthera microsperma), aren (Arenga pinnata), langsat (Lansium domesticum), bendo (Artocarpus elasticus), suren (Toona sureni), dan durian (Durio zibethinus). Terdapat pula vegetasi bambu seperti : bambu bubat (Bambusa sp), bambu wuluh (Schizastychyum blumei), dan bambu lamper (Schizastychyum branchyladium). Di dalam kawasan juga terdapat beberapa jenis rotan, diantaranya : rotan manis (Daemonorops melanocaetes), rotan slatung (Plectomocomia longistigma), rotan warak (Plectomocomia elongata) dan lain-lain.
Hingga saat ini di kawasan Taman Nasional Meru Betiri telah teridentifikasi flora sebanyak 518 jenis, terdiri 15 jenis yang dilindungi dan 503 jenis yang tidak dilindungi. Contoh jenis yang dilindungi yaitu Balanopora (Balanophora fungosa) yaitu tumbuhan parasit yang hidup pada jenis pohon Ficus spp. dan Padmosari/Rafflesia (Rafflesia zollingeriana) yang hidupnya tergantung pada tumbuhan inang Tetrastigma sp. Selain itu terdapat pula jenis flora sebagai bahan baku obat/jamu tradisional, dimana berdasarkan hasil uji petik di lapangan telah teridentifikasi sebanyak 239 jenis yang dapat dikelompokkan dalam 7 habitus, yaitu bambu, memanjat, herba, liana, perdu, semak dan pohon. Jenis-jenis tumbuhan obat di Taman Nasional Meru Betiri berdasarkan bagian yang digunakannya dibagi ke dalam 19 bagian, yaitu air batang, akar, batang/kayu, biji, buah, bunga, cabang/ranting, daun, getah, kulit batang, pucuk daun, rimpang, semua bagian, umbi, zat pati/zat pahit, nira, abu kayu, air kelapa dan herba bagian atas. Beberapa jenis tumbuhan obat unggulan yang menjadi prioritas untuk dikembangkan adalah Cabe Jawa (Piper retrofractum), Kemukus (Piper cubeba), Kedawung (Parkia roxburghii), kluwek/pakem (Pangium edule), kemiri (Aleuritus moluccana), pule pandak (Rauwolfia serpentina), kemaitan (Lunasia amara), anyang-anyang (Elaeocarpus grandiflora), sintok (Cinnamomum sintok), dan kemuning (Murray paniculata).
Berikut rincian flora di wilayah konservasi ini:
Endemik: -
Lumut ===> click here
Rumput ===> click here
Paku-pakuan ===> click here
Semak ===> click here
Berkayu ===> click here
Mangrove ===> click here
Fauna
Hingga saat ini di kawasan Taman Nasional Meru Betiri telah teridentifikasi fauna sebanyak 217 jenis, terdiri dari 92 jenis yang dilindungi dan 115 jenis yang tidak dilindungi. Jumlah sebanyak itu meliputi 25 jenis mamalia (18 diantaranya dilindungi), 8 reptilia (6 jenis diantaranya dilindungi), dan 184 jenis burung (68 jenis diantaranya dilindungi).
Kawasan hutan Meru Betiri merupakan habitat terakhir harimau jawa (Panthera tigris sondaica). Pada tahun 1976 oleh WWF dilaporkan bahwa harimau jawa yang ada di Meru Betiri tinggal 5 ekor atau paling banyak 6 ekor (John Seidensticker dan Suyono, 1976). Perjumpaan secara langsung terhadap satwa ini tidak pernah ada, namun beberapa inventarisasi yang dilakukan menunjukkan adanya tanda-tanda harimau jawa di kawasan ini yaitu berupa cakaran dan kotoran.
Jenis satwa lain yang potensial dan perlu mendapatkan perhatian khusus adalah populasi penyu yang sering bertelur di Pantai Sukamade. Pantai ini merupakan habitat bertelur bagi penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata), serta jenis penyu lainnya seperti penyu slengkrah (Lepidochelys olivacea) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea).
Beberapa jenis satwa yang terdapat di dalam kawasan Meru Betiri antara lain kijang (Muntiacus muntjak), banteng (Bos javanicus), macan tutul (Panthera pardus), babi hutan (Sus sp), rusa (Cervus timorensis), kancil (Tragulus javanicus), musang luwak (Phardoxorus hermaprodytus), kukang (Nycticebus caoncang), landak (Hystrix brachiura), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), kera hitam/lutung budeng (Trachypithecus auratus), trenggiling (Manis javanicus). Beberapa jenis burung seperti burung elang Jawa (Spizateus bartelsi), burung ular bodo (Spilormis cheela), burung laut perut putih (Haliaeetus leucogaster), burung elang hitam (Ictinaetus malayensis), burung elang bondol (Haliastur indus), burung elang brontok (Spizaetus cirrhatus), burung elang kelabu (Butastur indicus), burung sikep madu asia (Pernis ptilorynchus), burung kukuk beluk (Strix leptogrammica), burung alap-alap capung (Microhierax fringillarius), burung merak (Pavo muticus), burung rangkong (Buceros rhinoceros), serta beberapa jenis burung lainnya.
Dari hasil inventarisasi burung air di Taman Nasional Meru Betiri tahun 2000, dijumpai kurang lebih14 jenis burung air yaitu pecuk ular (Anhinga melanogaster), kuntul (Egretta garzetta), kuntul kerbau (Bulbucus ibis), kuntul karang (Egretta sacra), bangau hitam (Ciconia episcopus), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), roko-roko (Plegadis falcinellus), trulek (Hiamantopus linnaeus), blekek (Limnodromus sempalmatus), trinil pantai (Tringa hypoleucos), cekakak (Todirhampus (Halchyon) chloris), ayam-ayaman/truwok (Gallicres cinerea), dara laut jambul besar (Sterna bergii) dan cangak merah (Ardea purpurea) serta jenis lain yaitu Elang Laut (Haliaetus leucogaster).
Sedangkan dari laporan hasil identifikasi primata tahun 2001 diketahui jenis-jenis primata yang terdapat di Taman Nasional Meru Betiri adalah lutung budeng (Trachypithecus auratus-auratus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan kukang (Nycticebus coucang).
Berdasarkan hasil identifikasi satwa dengan fototrap tahun 2001, terdapat beberapa jenis mamalia yang dijumpai antara lain : banteng (Bos javanicus), babi hutan (Sus sp), kijang (Muntiacus muntjak), kancil (Tragulus javanicus), landak (Histryx javanica), musang/luwak (Paradoxurus sp), macan tutul (Panthera pardus) dan lain-lain. Sedangkan jenis reptil yang dijumpai yaitu Biawak (Varanus salvator), trenggiling (Manis javanica) dan lain-lain.
Berikut rincian fauna yang diidentifikasi di wilayah konservasi ini:
Endemik: -
Amfibi ===> click here
Burung:
-Burung Biasa ===> click here
-Burung Penyanyi ===> click here
Ikan ===> click here
Insect ===> click here
Mamalia ===> click here
Reptil ===> click here
Terumbu Karang ===> click here  
Location:


koordinat: -8.4589957,113.5441406
Sumber: 
Bhre Polo

Bhre Polo

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.